Namun kebahagiaan Mario Balotelli tidak berlangsung dengan lama sebab tim nasional Italia yang ia bela harus menderita kekalahan pada dua pertandingan berita bola selanjutnya di pergelaran piala dunia tahun dua ribu empat belas waktu itu. Tidak ada gading yang tak retak alias tidak ada sesuatu yang abadi, sebuah pepatah yang agaknya pantas disematkan ke tim nasional Italia setelah menjalani berbagai turnamen dengan hasil yang cukup memuaskan namun tentu saja mereka suatu saat harus kalah dari lawannya, dan Mario Balotelli juga sudah berusaha sepenuhnya.
Pada akhirnya, Italia bahkan harus tersisih dibabak pertama dimana mereka harus puas bertengger di peringkat ketiga grup berita bola dunia, dan pelatih negara spagetti saat itu Cesare Prandelli secara ksatria menerima segala kesalahan pada dirinya, juga ia mundur dari jabatannya sebagai seorang arsitek juru taktik yang menahkodai Italia selama beberapa tahun ke belakang yang menampilkan performa cukup impresif kala mereka bermain di atas lapangan hijau mengolah si kulit bundar menghadapi lawn - lawannya di berbagai kompetisi, baik itu regional maupun internasional.
Selanjutnya dibawah kepelatihan pelatih Italia baru yang selanjutnya melatih Juventus dan Chelsea di Inggris bernama Antonio Conte, nama Mario Balotelli hanya dipanggil sebanyak satu kali saja pada bulan November tahun dua ribu empat belas silam namun ia tidak bisa tampil kala itu membela tim nasionalnya karena pemain sepakbola yang mengenakan nomor sembilan untuk Italia dan Nice serta empat puluh lima di Liverpool, Manchester City, AC Milan, dan juga Inter Milan tersebut harus dengan terpaksa dilanda cedera berita bola indonesia yang datang tanpa diundang pulang tanpa dijemput.
Setelah menjalani musim sepakboal yang kurang bagus bersama dengan tim yang ia bela saat itu, AC Milan, Mario Balotelli harus puas tidak diikutserakan dalam tim nasional Italia yang dilatih oleh Antonio Conte dimana skuad tersebut berisikan dua puluh tiga orang pemain sepakbola untuk menghadapi piala Eropa alias Euro Cup UEFA tahun dua ribu enam belas. Pergelaran sepakbola tertinggi antar negara di benua biru itu pada akhirnya dimenangkan secara mengejutkan oleh Portugal setelah mereka berhasil mengalahkan Perancis yang merupakan tuan rumah juga di partai final dimana ia sering sekali mendapatkan ujaran rasisme.
Itulah tadi perjalanan karir sepakbola seorang Mario Balotelli, mulai dari ia bermain untuk klub juniornya, Inter Milan kemudian dibeli oleh Manchester City karena pelatih Roberto Mancini tertarik dengan kemampuannya mengolah si kulit bundar, lalu dibuang ke AC Milan karena ia kerap berbuat onar. Setelah itu, Liverpool memboyong pemain sepakbola kelahiran Palermo, Italia tersebut namun meminjamkannya ke AC Milan, klub masa lalunya sebelum akhirnya ia berlabuh di klub Perancis Nice dan juga kiprahnya membela tim nasional Italia yang menjadi impiannya sedari kecil dulu seperti arsenal paling konsisten gunakan pemain dari akademi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar