Pada tanggal dua puluh sembilan bulan Juli tahun dua ribu lima belas berikutnya, Tottenham Hotspur merupakan bintang tamu yang hadir distadion Dick's Sporting Goods Park di Kolorado, Amerika Serikat. Kala itu, Tottenham Hotspur yang dibela oleh Harry Kane ini harus berhadapan melawan klub berita bola asal negeri paman sam bernama MLS All-Stars 2015 dimana tim ini berisikan sebelas pesepakbola terbaik yang merumput dikompetisi sepakbola Amerika Serikat sana. Disana ia bertemu dengan David Villa, mantan penyerang Barcelona yang sekarang membela New York City Football Club.
Dalam laga pramusim tersebut, Tottenham Hotspur secara mengejutkan harus bertekuk lutut dengan skor akhir yang tipis, dua satu melawan MLS All-Stars. Pemain sepakbola yang memiliki tinggi badan seratus delapan puluh delapan sentimeter ini mampu mencetak gol penghibur dimenit ke tiga puluh tujuh setelah ia mampu menghindari perlakuan kasar pemain berita bola indonesia lawan bernama Omar Gonzalez. Ketika pelatih Mauricio Pochettino memutuskan untuk menggantinya, sontak seisi stadion memberikan penghormatan kepada Harry Kane dengan bertepuk tangan sambil bangkit dari tempat duduk.
Nomor punggung seorang Harry Kane sendiri saat itu diganti dari angka delapan belas menjadi sepuluh, dimana nomor keramat tersebut sebelumnya dikenakan oleh mantan punggawa Arsenal dan Real Madrid Emmanuel Adebayor. Pada sebuah wawancara dengan media berita bola dunia, pemain sepakbola yang lahir tanggal dua puluh delapan bulan Juli tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh tiga ini mengatakan bahwa ia mengenakan nomor punggung tersebut dengan misi untuk menjadi sebuah legenda klub Tottenham Hotspur layaknya para pendahulunya yang juga mengenakan angka sama pengakuan yang satu ini.
Tottenham Hotspur yang saat itu menjual Emmanuel Adebayor dan juga Roberto Soldado kemudian mau tidak mau menjadikan seorang Harry Kane sebagai satu - satunya penyerang yang dimiliki oleh klub yang bermarkas di White Hart Lane tersebut sekaligus ia juga menjadi pilihan kapten ketiga dibelakang penjaga gawang Hugo Lloris dan pemain bertahan Jan Vertonghen. Disini bisa kita lihat bahwa peranan pemain sepakbola yang pernah mengenyam pendidikan mengolah si kulit bundar diakademi muda Arsenal semasa kecilnya ini sangatlah besar bagi tim sekaliber Tottenham Hotspur.
Setelah mengalami paceklik gol selama tujuh ratus empat puluh delapan menit lamanya, Harry Kane kemudian mampu menciptakan gol pertamanya dimusim dua ribu lima belas hingga dua ribu enam belas ketika Tottenham Hotspur berhadapan melawan Manchester City. Saat itu, The Lily Whites tertinggal satu kosong terlebih dahulu dari The Citizens namun Harry Kane mampu membawa Tottenha Hotspur berbalik unggul dan mampu mengalahkan tim tamu dengan skor akhir yang menakjubkan, yakni empat satu dikandang mereka sendiri, White Hart Lane yang penuh dengan dukungan para suporter fanatik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar